Tampilkan postingan dengan label berita update. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berita update. Tampilkan semua postingan

'Monster Gempa' Ditemukan di Cianjur, inilah Desa- Desa yang Dipindahkan

Foto: Infografis/Sesar“hantu bawah tanah” mengancam Jawa barat/Aristya Rahadian



JAKARTA, CNBC Indonesia menyebutkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendorong pemerintah daerah Cianjur untuk segera merelokasi permukiman warga di sepanjang zona sesar atau sesar Cugenang. 

Area patahan sekitar 9 kilometer persegi telah dinyatakan sebagai zona yang mengancam jiwa karena risiko gempa bumi. "Gempa Cianjur 5,6 Magnitudo pada 21 November 2022 disebabkan oleh sesar atau sesar Cugenang yang baru teridentifikasi dalam penyelidikan BMKG," kata Dwikorita , Kamis (12/8). ) dalam konferensi pers di Jakarta. Dwikoritamengatakan sesar tersebut dinamakan sesar Cugenang karena berada di daerah Cugenang. Ia sebelumnya mengatakan, gempa Cianjur diduga akibat aktivitas di sesar Cimandiri karena pusat gempa berada di dekat sesar. Namun, analisis mekanisme fokus dan distribusi gempa susulan, citra satelit dan udara Setelah analisis foto dan catatan lapangan rinci tentang pola distribusi dan fitur retakan permukaan (celah/celah di permukaan tanah) oleh BMKG, distribusi tanah longsor  , linearitas morfologi, dan pola distribusi kerusakan bangunan menunjukkan bahwa Cianjurgempa baru. Disimpulkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh sesar Cugenang. Catatan Dwykorita menyebutkan bahwa sesar Cugenang membentang sekitar 9 kilometer dan setidaknya melintasi 9 desa. Dari sembilan desa yang dilintasi sesar Cugenang , delapan di antaranya milik Kecamatan Cugenang miliknya. 
Kedelapan desa tersebut meliputi desa Ciherang, desa Ciputri, desa Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarapad, Cibulakan dan Benjot. Desa terakhir, Nagrak, terletak di Kabupaten Cianjur. “Karena Sesar Kugenan merupakan sesar aktif, rentan terjadi rekurensi, deformasi, goncangan, kerusakan tanah dan struktur. Kuota di permukiman perlu dikosongkan,” imbuhnya untuk mendukung proses pemugaran dan rekonstruksi berbagai bangunan yang terkena dampak gempa pada November lalu, dengan tujuan membersihkan rumah warga dan fasilitas lainnya. Ini karena bukan membangun kembali fasilitas umum. fasilitas dan fasilitas sosial di sepanjang jalur bencana.Namun demikian, lanjut Dwikorita , bukan berarti kawasan tersebut tidak dapat dimanfaatkan.

Oleh karena itu, kawasan di sepanjang jalur patahan Cugenang dapat terus dikembangkan dengan konsep ruang terbuka tanpa pembangunan permanen untuk kepentingan pertanian, cagar alam, daerah aliran sungai, atau tempat wisata. “Poin pentingnya, kawasan transit Sesar Cugenang dilarang untuk perumahan atau bangunan permanen lainnya,” pungkasnya. Sementara asisten ahli geofisika adalah Dr. Suko Preitno, Direktur Pusat Gempa dan Tsunami . Daryono, M.Si, Plt. Direktur Pusat Teknik Seismologi, Geopotensial dan Time Series Dr. Muzli, M.Sc dan Plt. Direktur Puslitbang, Dr. Supriyanto Rohadi, M.Si, Koordinator BMKG Jawa Barat , Teguh Rahayu, M.Si, beserta seluruh anggota Tim Survei Sesar Cugenang. ***

GEMPA BUMI MENGUNCANG Garut ,Magnitudo 6,4 Getaran Terasa Sampai ke Bandung, Cianjur, Bogor hingga Banten

 

Foto: BMKG


PIKIRAN RAKYAT Menyebutkan ​​Pada 3 Desember 2022 pukul 16:9 WIB, gempa bumi kembali melanda Jawa Barat khususnya di Kabupaten Garut . 

Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, kekuatan gempa bermagnitudo 6.4 SR

  Kedalaman  

 gempa diyakini mencapai 118 km dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami. 

 Magnitudo Gempa: 6.03-Des-22 16:9:1 WIB, Lokomotif: 7.51 LS, 107.52 BT (52 km SW KA KABUPATEN GARUT-JABAR), Kedalaman: 118 km, Tidak Ada Kemungkinan Tsunami, ujar BMKG dalam unggahannya . ke media sosial.  

 Banyak daerah merasakan goncangan gempa berkekuatan 6 SR. Orang-orang di 

 Bandung merasakan sedikit getaran, bahkan salah satu warganet mengatakan getarannya terasa hingga Provinsi Banten.  

 "Ya di Garut. Cocok untuk Bogor," kata pengguna akun Twitter @ohxxxx. 

 "Rasanya Cianjur ada susulan lagi dari beliau. Ternyata dari Garut. Pantas saja gempa tidak bergemuruh seperti kemarin. Jaga kesehatan ya teman-teman," ujar pemilik akun @cexxxx. 

 “Di Banten kami rasakan gempanya cukup besar,” ujar pemilik akun @afxxxx. 

 Sebelum 21 November 2022, gempa M 5,6 dengan kedalaman 10km terjadi, menewaskan ratusan orang dan menghancurkan ribuan rumah.  

 Gempa Cianjur menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia karena kerusakan dan korban jiwa yang tinggi.  

 Dengan demikian, siapapun yang merasakan gempa bumi diharapkan untuk mengikuti protokol keselamatan, termasuk keluar dari gedung secepatnya jika memungkinkan.  

 Jika Anda sudah berada di dalam gedung, disarankan untuk bersembunyi di bawah meja untuk menghindari kemungkinan material runtuh.  

 masyarakat di Kabupaten Garut telah diimbau untuk tetap waspada. ***

BMKG Memperbolehkan Warga Korban Gempa Cianjur Pulang ke Rumah,Dengan Syarat

Foto Surat keputusan BMKG yang memperbolehkan warga Cianjur yang rumahnya tidak ambruk dan tak terdampak gempa dengan kerusakan berat untuk kembali ke rumah. (Istimewa)
© Disediakan oleh TribunJabar.id


    Di kutif dari TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI – Telah beredar surat dari BMKG yang mengizinkan korban gempa Cianjur bermagnitudo 5,6 pada Senin, 28 November 2022 untuk kembali ke rumah masing-masing.  


 Dalam surat nomor GF.00.00/032/KB/XI/2022, BMKG yang berperan penting dalam perkembangan terkini gempa Cianjur menyampaikan banyak perkembangan terkini. Surat dari  


  BMKG tersebut memuat lima poin, salah satunya mengimbau warga korban gempa Cianjur untuk kembali ke rumah asalkan rumahnya tidak rusak secara struktural. Itu memungkinkan.  


 Setelah dikonfirmasi, Ahmad Taufan Maulana, BMKGDirektur Humas, membenarkan surat tersebut. Ia memastikan BMKG telah mengizinkan korban gempa Cianjur untuk pulang. "Iya betul (sesuai isi surat perkembangan gempa di Cianjur,red)," kata Ahmad Taufan Maulana kepada Tribunjabar melalui aplikasi perpesanan.


Selasa (29/11/2022) pagi memberi tahu bahwa isi surat BMKG terkait progres gempa Cianjur dan perkembangan korban gempa.


Berikut isi surat BMKG terkait perkembangan gempa bumi Cianjur dan korban gempa boleh kembali ke rumah:


Bersama ini kami sampaikan beberapa hal terkait perkembangan terkini Gempabumi Cianjur Magnitudo 5,6 yang terjadi pada tanggal 28 November 2022, sebagai berikut:


1) Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan BMKG selama 7 hari terakhir menunjukkan bahwa aktivitas gempabumi susulan magnitudonya secara fluktuatif semakin mengecil dan frekuensi kejadiannya semakin jarang.


2) Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, maka masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing, dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur.


3) Bagi warga yang kembali ke rumah dihimbau untuk menata perabotan rumahnya sedemikian rupa agar jalur evakuasi keluar menjadi lapang dan tidak terhalang oleh benda apapun.


4) Warga dianjurkan untuk menjauhkan seluruh benda-benda berat yang berada di atas perabotan (lemari dil), atau benda-benda tergantung yang dapat berpotensi jatuh menimpa penghuninya jika terjadi guncangan.


5) Masyarakat diminta tetap tenang dengan terus memonitor perkembangan terkini informasi gempabumi dari aplikasi mobile phone Info BMKG (di-install dari playstore atau Appstore) atau menghubungi call center 196.


Surat tersebut dibubuhi nama & tanda tangan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dan stempel BMKG.* (M Rizal Jalaludin).***



MIRIS !!! Korban Ngungsi di Kandang Domba, BNPB Datangi Lokasi

 

Warga Kampung Warungbatu, Desa Mekarsari, Cianjur terpaksa mengungsi di kandang kambing. Foto: Ikbal Selamet

    Sebanyak 55 pengungsi korban gempa Cianjur kini tinggal di kandang domba di pinggiran desa Warung Batu dan desa Mekarsari, kecamatan Cianjur, kabupaten Cianjur, Jawa Barat.  


 Kandang domba awalnya menampung  40 orang, namun kini memiliki jumlah penghuni yang terus bertambah. Warga berpendapat bahwa mereka lebih suka tinggal di kandang domba dari pada berlindung di tenda penampungan karena lebih dekat dengan rumah dan rumah bisa dibersihkan.


 Kandang domba ini adalah pos komando kedua di desa tersebut. Sebuah pos utama didirikan di tengah desa.  


 Warung ini terletak di pinggir kampung, masuk gang sekitar 100 meter dari pusat kota Cianjur menuju Kugenang dariJalan Raya Cianjur Puncak.  


 Pada Kamis, 2 November 2022, Kaisa yang berusia 12 tahun berkata: , katanya membujuk warga untuk menempati tempat lain, yaitu lahan yang aman dan terbuka.  


 Persuasi Adi gagal. Ini karena penduduk telah memilih kandang domba sebagai tempat berlindung.  


 “Pemilik kandangnya akan mengizinkan penghuninya selama mereka nyaman. Sebelumnya, saya sudah membujuknya untuk tidak tinggal di kandang dombanya,” kata Ady.  

Foto: Ikbal Selamet

          Suharyanto merespon tentang keberadaan pengungsi yang menjadi korban gempa Cianjur yang tinggal di kandang kambing.

Dia membenarkan saat dia mengunjungi tempat itu.  

"Kami juga bereaksi terhadap media laporan. Misalnya, kemarin media memberitakan ada pengungsi yang berlindung di kandang kambing.  


 Setelah meninjau lokasi, ia menjelaskan bahwa fasilitas ini sebenarnya jauh lebih nyaman dari pada rumahnya yang terkena dampak gempa. Karena itu, ia mendirikan tenda sungguhan untuk para korbannya.  


 Sepertinya tempat ini lebih nyaman untuk berlindung Akhirnya, kami membangun tenda yang lebih baik dan representatif di sebelahnya,” jelasnya. 

 

 Tim evakuasi awalnya melakukan perlawanan terhadap korban yang tidak mau pindah ke tenda pengungsian yang telah didirikan. Tapi dengan membiarkan korban supaya tetap bisa memasak di sekitar Kandang Kambing, ada win-win solution, ujarnya.***

Update Terkini Korban : 323 Tewas, 9 Hilang Pasca Gempa Cianjur

 

Jenazah Edah, korban gempa Cianjur berhasil dievakuasi tim gabungan (Foto: Ikbal Selamet/ detikJabar)


Di Kutif dari Detik.com Jumlah korban tewas mencapai 323 orang pada hari kedelapan setelah gempa bermagnitudo 5,6 melanda Cianjur, Jawa Barat. 


Sembilan orang masih hilang, Korban tewas akibat gempa bermagnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat bertambah. Menurut data terakhir, korban tewas mencapai 322 orang. "Mengikuti perkembangan hari ini, tim Basarnas menemukan dua korbannya tertimbun tanah di Desa Cijedil. 


Dengan demikian, 323 orang meninggal dunia," kata Bupati Cianjur Herman kepada tim media di sebuah jumpa pers yang digelar di Pendopo Bupati Cianjur, Senin (28 November 2022). Siang tadi, dua jenazah ditemukan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur. 


Herman juga membeberkan jumlah korban luka berat yang dirawat di rumah sakit. “108 orang dengan luka berat masih dirawat di rumah sakit. Evakuasi jenazah delapan korban gempa Cianjur di Jawa Barat yang terkubur. Kedelapan jenazah langsung dibawa ke RS (Rumah Sakit Sayang).


 Dalam keterangan yang diperoleh detikJabar pada Sabtu (26 November 2022),Direktur SAR Bandung Jumaril mengatakan, “Hingga pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah mengevakuasi delapan korban bencana gempa Cianjur meninggal dunia," ujarnya.  


 Jumaril mengatakan, delapan korbannya yang dievakuasi berasal dari dua tempat, yakni Desa Cijedil dan Warung Sate Shinta. Enam jenazah dia ditemukan di Desa Cijedil, Dua sisanya di Warung Sate Shinta. 


  Tercatat ada 73,874 orang dievakuasi akibat gempa. Khususnya, 33.713 pengungsi laki-laki dan 40.161 pengungsi perempuan.  

 Orang cacat 92 untuk dia dan 1.207 untuk ibu hamil. Tempat evakuasi diidentifikasi oleh  

 Gugus Tugas Gabungan dan ada 183 evakuasi terkonsentrasi lebih dari 25 tentara.***

Alhamdulillah, BMKG Sebut Aktivitas Gempa Bumi Susulan Melemah

Foto: Suasana pascagempa di Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Selasa (22/11/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)



Jakarta, CNBC Indonesia Menyebutkan Bahwa Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan terkini terkait gempa yang terjadi di Cianjur beberapa waktu lalu.

 Himbauan ini disampaikan pada Senin (28/11/2022) oleh Bagian Hukum dan Organisasi Humas BMKG. "Berdasarkan hasil pemantauan BMKG selama tujuh hari terakhir, kami menemukan bahwa gempa susulan dengan intensitas bervariasi menjadi kurang aktif dan frekuensinya berkurang," tulisnya. “Dengan syarat tersebut, masyarakat boleh kembali ke rumah asalkan kondisi rumah tidak rusak secara struktural.” menekankan bahwa Anda didorong untuk Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jalan keluarnya lebar dan bebas dari objek.

 BMKGjuga mengimbau penghuni untuk tidak meletakkan benda berat di atas furnitur (seperti lemari) atau menggantung benda yang dapat menimpa penghuni jika terjadi sengatan listrik. “Masyarakat diminta untuk terus memantau perkembangan terkini informasi gempa melalui aplikasi informasi mobile BMKG (diinstal dari Play Store atau App Store) atau menghubungi call center 196 untuk bertindak tenang,” ujarnya tulis BMKG. 

Dikutip dari laman resmi BNPB, pada Minggu (27/11/2022), tim SAR gabungan kembali menemukan ketiga korbannya. Penemuan jenazah menambah 321 orang dari data awal angka kematian WIB per pukul 17.00 “Dengan ditemukannya tiga jenazah hari ini, menurut seluruh catatan kami, berarti tiga korban meninggal dunia bertambah menjadi 321 orang,” kata Kepala BNPB Suharyanto , Minggu (2022). 27 November) pada konferensi pers tentang proses update gempa M5.6 Cianjur.

 Sejak saat itu, jumlah orang hilang berkurang dari 14 menjadi 11.
 Satgas Gabungan juga berhasil mengidentifikasi titik-titik evakuasi dari total 325 titik yang tersebar di 15 kecamatan.
 Jumlah pengungsi yang dimilikinya sebanyak 73,874 , dengan 33.713 laki-laki dan 40.161 perempuan. , Dari sisi infrastruktur, total 62.628 rumah rusak: 27,434 rusak berat, 13.070 rusak sedang, dan 22,124 rusak ringan. “Tentu data ini akan berkembang sesuai dengan data yang terekam tim di lapangan,” kata Suharyanto.***

Korban meninggal dunia bertambah jadi 318 orang Menurut Catatan BNPB Pasca Gempa Bumi Cianjur

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban tertimbun longsor di Kampung Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Hingga pukul 09.30 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi empat jenazah yang diantaranya tiga orang dewasa dan satu orang balita. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)

Jakarta (ANTARA)  Menyebutkan - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat sebanyak 318 orang meninggal dunia hingga hari keenam gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Data terbaru hingga hari ini, Sabtu (26/11) 2022, korban jiwa yang meninggal sebanyak 318 orang. Kemudian hasil pencarian hingga pukul 17.00 WIB, ditemukan delapan korban jiwa,” kata Deputi III BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan,  SIP, dalam konferensi pers daring yang diikuti  di Jakarta, Sabtu.

Hingga saat ini, korban jiwa yang hilang sebanyak 14 korban jiwa. Sementara korban yang mengalami luka sebanyak 7.729 orang yang terdiri dari 595 mengalami luka berat dan 7.134 mengalami luka ringan. Sementara korban luka berat yang dirawat di rumah sakit sebanyak 108 orang.

“Untuk yang mengalami luka ringan dan sudah tertangani, mereka kembali ke rumah masing-masing,” katanya.

Untuk penyintas gempa yang masih mengungsi sebanyak 73.693 jiwa. Sementara kerugian materiil akibat gempa yakni 58.049 rumah rusak. Kemudian 25.186 rumah mengalami rusak berat, rusak sedang 12.496, dan rumah yang mengalami rusak ringan 20.367 rumah.

Infrastruktur yang rusak diantaranya 368 sekolah, 144 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 16 gedung atau perkantoran. Sebanyak 16. kecamatan dan 146 desa terdampak gempa bumi tersebut.

“Hingga hari Sabtu (26/11) ini, kami mengerahkan satu unit heli untuk memetakan daerah terpencil dan sulit dijangkau oleh kendaraan. Juga mengerahkan sepeda motor untuk menjangkau tempat yang tak bisa dilalui kendaraan,” katanya.

Untuk bantuan yang telah disalurkan yakni 3.000 paket sembako, 6.000 lembar selimut, 5.000 alas tidur, 500 lampu air garam, 1.000 hygiene kit, 500 kasur, 10 unit generator set, dan lainnya. Bantuan tersebut sudah tersalurkan ke 16 kecamatan di Cianjur, demikian Fajar Setiawan.

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban tertimbun longsor di Kampung Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Hingga pukul 09.30 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi empat jenazah yang diantaranya tiga orang dewasa dan satu orang balita. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)

Evakuasi jenazah

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan mengevakuasi empat jenazah korban gempa bumi di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Sabtu.

Empat jenazah yang dievakuasi pada pukul 09.30 WIB di kawasan Jalan Mangunkerta di Desa Cijedil terdiri atas dua jenazah lelaki dewasa, satu jenazah perempuan dewasa, dan satu jenazah balita laki-laki.

Petugas membawa keempat jenazah tersebut ke Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD Sayang untuk diidentifikasi oleh Tim DVI Polri.

Penemuan empat jenazah tersebut menambah jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, yang menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (25/11) mencapai 310 orang.

Selain merenggut korban jiwa, gempa yang melanda wilayah Cianjur pada 21 November 2022 menyebabkan banyak orang terluka dan memaksa setidaknya 1.120 keluarga yang terdiri atas 58.362 jiwa mengungsi.

Gempa bumi juga menyebabkan rumah penduduk, sekolah, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, dan fasilitas perkantoran rusak di Kabupaten Cianjur.***


Info BMKG Guncang Sukabumi, Cianjur dan Aceh Gempa Bumi Hari Ini Sabtu 26 November 2022,

 

Gempa Bumi Hari Ini Sabtu 26 November 2022, Info BMKG Guncang Sukabumi, Cianjur dan Aceh

Dikutif dari TRIBUNMANADO.CO.ID - BMKG melaporkan gempa bumi terkini melanda di wilayah Indonesia pada hari ini Sabtu 26 November 2022.


Gempa bumi Di Sukabumi

Gempa bumi pertama hari ini Sabtu (26/11/2022) getarkan Kota Sukabumi, Jabar dengan magnitudo 1,3 SR pukul 02.06 WIB.


Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 13.00 WIB, gempa bumi hari ini melanda Kota Sukabumi Jawa Barat (Jabar), Kabupaten Cianjur Jabar dan Kabupaten Aceh Selatan.


Gempa itu berpusat di darat tepatnya berada di 15 kilometer timur laut Kota Sukabumi.


Titik lokasi gempa di Cianjur tersebut terletak pada koordinat di 6.78 LS (Lintang Selatan), dan 106.95 BT (Bujur Timur).

"Kedalaman 13 kilometer," lapor Info BMKG.


Berikut data laporan:

Gempa Mag:1.3, 26-Nov-2022 02:06:17 WIB


Lok:6.78 LS, 106.95 BT (Pusat gempa berada di darat 15 km Timurlaut Kota Sukabumi)


Kedlmn:13 Km #BMKG


Gempa di Cianjur

Kedua, gempa bumi hari ini dilaporkan BMKG mengguncang di Cianjur, Jabar pada pukul 02.22 WIB.


Guncangan gempa bumi tersebut yakni berkekuatan magnitudo 2,2 SR.


Titik lokasi gempa terletak di darat 3 kilometer barat laut Cianjur, Jawa Barat.


Tepatnya berada di koordinat 6.82 LS dan 107.11 BT.


Pusat gempa bumi tersebut di kedalaman 8 kilometer di bawah permukaan tanah.


Gempa juga dirasakan di Cilaku, Cileber, Cianjur dan Warungkondang.


Berikut data laporan:


#Gempa Mag:2.8, 26-Nov-22 02:22:25 WIB,


Lok:6.82 LS, 107.11 BT (Pusat gempa berada di darat 3 km BaratLaut Cianjur),


Kedlmn:8 Km Dirasakan (MMI) II Cilaku, II Cileber, II Cianjur, II Warungkondang #BMKG



Gempa di Aceh

Ketiga, gempa bumi hari ini terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh pada siang tadi.


Kekuatan gempa bumi yang melanda daerah tersebut yakni magnitudo 3,2 SR.


Berdasarkan laporan Info BMKG, gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 12.35 WIB


Pusat gempa bumi berada di darat 30 kilometer tenggara Kabupaten Aceh Selatan.


Kedalaman pusat gempa berada di kedalaman 20 kilometer.


Berikut data laporan:


#Gempa Mag:3.2, 26-Nov-22 11:48:22 WIB,


Lok:3.03 LU, 97.33 BT (Pusat gempa berada di laut 30 km Tenggara Kab. Aceh Selatan),


Kedlmn:20 Km Dirasakan (MMI) II Kluet Selatan #BMKG


Gempa di Cianjur


Kembali diguncang Cianjur, gempa bumi keempat hari ini melanda di wilayah Kabupaten Cianjur, Jabar.


Berdasarkan laporan Info BMKG, gempa bumi itu terjadi pada pukul 12.35 WIB.


Kekuatan gempa bumi yang melanda daerah tersebut yakni magnitudo 2,1 SR.



Pusat gempa bumi berada di darat 4 kilometer barat laut Kabupaten Cianjur.


Kedalaman pusat gempa berada di kedalaman 5 kilometer.


Gempa dirasakan di wilayah Cugenang, Jawa Barat.


Berikut data laporan:


#Gempa Mag:2.1, 26-Nov-22 12:35:56 WIB,


Lok:6.81 LS, 107.10 BT (Pusat gempa berada di darat 4 km Baratlaut Kab. Cianjur),


Kedlmn:5 Km Dirasakan (MMI) II - III Cugenang #BMKG


(TribunManado.co.id/Ang)***

Korban Bertambah Menjadi 310 Orang Pasca Gempa Cianjur

    

Foto: Warga tidur di rumah yang rusak akibat guncangan gempa berkekuatan 5,6 magnitudo (M) di Kampung Cijedil, desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Selasa (22/11/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

        Jakarta, Dikutif dari CNBC Indonesia - Korban tewas akibat gempa magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, bertambah. Korban tewas menjadi 310 orang.


"Yang jumlah meninggal sampai saat ini menjadi 310 orang, dan yang masih belum ditemukan adalah 24 orang," ujar Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers, Jumat (23/11/2022).


Dia mengatakan, tim SAR akan terus mencari korban yang dinyatakan hilang tersebut.


"Sehingga, 24 orang ini, masih dicari terus. Tapi 24 orang ini sudah jelas identitasnya. Kalau ditemukan tinggal dikurangi jumlah yang hilang," katanya.


TIM DVI Identifikasi 123 Jenazah

Sebelumnya, Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi, seperti dilansir detikJabar, mengatakan TIM DVI Polri telah menerima 131 kantong jenazah. Sebanyak 130 kantong berisi jenazah utuh dan satu kantong jenazah berisi body part atau bagian tubuh (Tak sempurna).


Hingga Pada Hari Rabu (23/11), DVI Polri telah mengidentifikasi 123 jenazah. Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga. Pada hari Kamis (24/11) kemarin, Tim DVI mengidentifikasi lagi satu jenazah dengan nomor PM062022 Cianjur 117.


Nomor tersebut cocok dengan data antemortem nomor 63 yang teridentifikasi sebagai Nining, wanita 64 tahun, dengan alamat Sarampad, RT 01 RW 02, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Dia teridentifikasi berdasarkan sidik jari dan catatan medis.


"Untuk anak itu 59, sementara itu ada 65 jenazah berada dalam kategori dewasa. Sedangkan satu lagi baru kita identifikasi hari ini, dewasa. Jadi yang dewasa totalnya 66," kata Ahmad Kamis (24/11).***



UPDATE Terbaru BNPB Sebut Jumlah Korban Jiwa Setelah Gempa Cianjur

 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11). Dok Humas BNPB.



     Dikutif dari jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut pihaknya hingga Kamis (24/22) hari ini, menemukan 272 korban meninggal dunia.


"Perkembangan terakhir terkait jumlah korban, hari ini sejumlah 272 jenazah," kata dia dalam keterangan pers yang disiarkan akun BNPB Indonesia di YouTube.


Menurut Suharyanto, hanya 165 dari 272 korban yang bisa diidentifikasi tim evakuasi, sedangkan 107 jasad di antaranya masih dalam penelitian.


"Jadi, yang masih kami cari tahu terus siapa ini identitasnya, masih ada 107 jenazah," ungkap alumnus Akmil 1989 itu. 


Menurut eks Pangdam Brawijaya itu, tim evakuasi masih mencari 39 orang yang dinyatakan hilang setelah gempa mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11).


Dia mengatakan titik pencarian difokuskan di Cugenang, Kabupaten Cianjur. Sebab, mayoritas laporan soal orang hilang warga di lokasi tersebut.


"Dari 39 ini kami dapat informasi baru, 32 warga Cijedil, Kecamatan Cugenang dan ada tujuh warga yang melintas di sekitar itu (Cugenang, red). Itu juga menjadi korban," kata eks Danpaspampres itu.


Sebelumnya, BMKG melalui layanan Twitter menyebut gempa terjadi pada Senin kemarin pukul 13.21 WIB di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.


Gempa terasa kuat di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Bogor, Depok, hingga Tangerang Selatan atau Tangsel.


BMKG melalui Twitter mengatakan koordinat gempa berada di 6,83 LS dan 107,06 BT dengan kedalaman 10 kilometer. (ast/jpnn)***

BMKG Sebut Intensitas Gempa Susulan Terus Melandai,Harap Tenang!!!


Foto bmkg.go.id

     Dikutif dari bmkg.go.id CIANJUR (23 November 2022) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan intensitas gempa susulan di Kabupaten Cianjur akan semakin melandai dalam waktu empat hari kedepan sejak 22 November yang lalu..


Hingga Tanggal 23 November 2022 Pukul 08.00 WIB, jumlah gempa susulan yang tercatat BMKG ada sebanyak 162 gempa dengan magnitudo terbesar 4.2 dan terkecil pada magnitudo 1.2. Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Gempa itu dirasakan di sejumlah provinsi di Jawa Barat, Banten, juga DKI Jakarta.


"Gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, dan yang bisa mencatat adalah alat, dan ada beberapa yang dapat dirasakan. InsyaAllah, dalam kurun waku empat hari kedepan, gempa-gempa susulan tersebut sudah reda dan stabil," ungkap Dwikorita di Cianjur, Rabu (23/11).


Dwikorita mengatakan, memasuki puncak musim penghujan, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam ikutan seperti longsor dan banjir bandang yang membawa material-material reruntuhan lereng akibat gempa M5.6.


"Saat ini curah hujan sedang meningkat menuju puncaknya di bulan Desember hingga Januari nanti, jadi harus diwaspadai kemungkinan terjadinya bencana ikutan usai gempa kemarin. Material lereng yang runtuh seperti tanah, batu, pohon, kerikil, dan lainnya harus dibersihkan agar tidak terbawa air dan menjadi banjir bandang. Hal ini pernah terjadi saat gempa Palu dan Pasaman Barat," ujarnya.


Dwikorita juga mengimbau saat proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan semestinya menggunakan struktur bangunan tahan gempa. Menurutnya, banyaknya korban meninggal dan signifikannya kerusakan yang terjadi pada saat gempa tektonik bermagnitudo 5,6 selain akibat gempa dangkal juga akibat struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa.


"Mayoritas bangunan yang terdampak karena dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa yang menggunakan besi tulangan dengan semen standar. Akibatnya, bangunan tersebut tidak mampu menahan guncangan gempa," paparnya.


"Perlu dipahami, bahwa banyaknya korban jiwa dan luka-luka dalam gempabumi Cianjur bukan diakibatkan guncangan gempabumi, melainkan karena tertimpa bangunan yang tidak sesuai dengan struktur tahan gempabumi," tambah dia.


Khusus untuk pemukiman warga di daerah lereng-lereng dan perbukitan, kata Dwiokorita, maka opsi relokasi harus dipertimbangkan oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Mengingat berdasarkan analisa yang dilakukan BMKG, gempa di Cianjur merupakan gempa yang berulang setiap 20 tahunan dan kemungkinan dapat terjadi kembali. Sementara, topografi di wilayah lereng dan perbukitan tersebut tidak stabil dengan kondisintanah yg rapuh atau lunak dan sering jenuh air akibat curah hujan yg cukup tinggi.


Lebih lanjut, Dwikorita menyampaikan bahwa saat ini BMKG tengah melakukan survei untuk mengidentifikasi wilayah mana saja yang aman terhadap guncangan gempa. BMKG juga akan memadukan data yang dimiliki dengan PVMBG terkait wilayah rawan gempa dan rawan longsor guna mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi usai gempabumi.


"Kepada masyarakat yang ada di pengungsian maupun di rumah, kami mengimbau untuk tetap tenang. Jangan percaya dengan kabar, berita, maupun informasi yang tidak jelas asal muasalnya yang justru menambah kecemasan. Pastikan informasi resmi hanya dari BMKG melalui kanal-kanal komunikasi resmi. InsyaAllah, kondisi di Cianjur saat ini semakin stabil," pungkasnya. ***





Mencekam, Warga Bercerita Tentang Detik-detik Gempa Bumi di Cianjur

Para korban gempa Cianjur. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar


          Cianjur DetikJabar Menyebutkan  Sebanyak 56 orang meninggal dunia dan 700 orang luka-luka akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang.  


Kepanikan terjadi saat gempa yang berpusat di kawasan Kecamatan Cugenang itu terjadi. Warga kocar-kacir menyelamatkan diri dan beberapa berusaha menyelamatkan anggota keluarganya yang tertimpa.


Bahrudin, warga Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang, menuturkan saat kejadian dirinya tengah berasa di dalam rumah. Tiba-tiba gempa mengguncang membuat dirinya yang dalam posisi tertidur langsung terjaga.


Dia yang mengingat anaknya sedang bermain di teras rumah pun bergegas lari untuk menyelamatkan anaknya. Namun ternyata sang anak tertimpa atap rumah yang ambruk akibat guncangan gempa.


"Saya langsung ke luar rumah berusaha menyelamatkan anak saya. Ternyata anak saya sudah tertimpa. Setelah 5 menit tertimpa, anak saya berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.


Bahrudin menjelaskan pasca kejadian, warga panik melihat kondisi rumah yang sudah hancur dengan banyak korban tertimpa. Bahkan ada salah seorang warga di kampungnya juga yang meninggal.


"Ada yang sibuk menyelamatkan diri, ada yang evakuasi korban luka, dan ada juga yang evakuasi korban meninggal, karena di kampung saya ada satu orang yang yang meninggal," ucap dia.


Kepanikan serupa dirasakan Rosita, warga Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang. Ibu empat anak yang sedang berada di sawah ini berbegas kembali ke rumah untuk mengecek kondisi anak-anaknya.


Dia khawatir anaknya tertimbun bangunan rumah yang ambruk. Terlebih dia juga sempat mendengar suara seperti ledakan dari salah satu rumah pasca gempa.


"Tadi sempat ada suara seperti rumah meledak. Saya langsung ke rumah untuk memastikan anak saya selamat. Alhamdulilah anak saya selamat, tapi mengalami luka ringan," kata dia.


"Saya langsung cari kendaraan untuk bawa anak saya ke rumah sakit, khawatir ada luka dalam juga," tambahnya.***





Alasan Gempa M 5,6 di Cianjur Sangat Merusak, Simak Penjelasan BMKG!!!

 

Foto : Kompas.com Kerusakan akibat gempa bumi Cianjur 21'11'2022

      Dikutif Dari KOMPAS.com Jakarta - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, skala gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) siang sebenarnya tidak terlalu besar.


Namun, gempa bermagnitudo 5,6 itu menimbulkan kerusakan signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.


"Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal. Jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat," kata Daryono dalam tayangan Kompas TV, Selasa (22/11/2022).


Selain itu, kata Daryono, struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa. Banyak sekali rumah yang dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa karena menggunakan besi tulangan atau semen standar.


Lokasi permukiman penduduk yang berada di daerah tanah lunak juga menyebabkan resonansi gelombang gempa yang akhirnya mengamplifikasi atau memperbesar dampak getaran gempa.


Belum lagi, di daerah perbukitan atau lereng, rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan parah lantaran topografi wilayah tersebut tidak stabil.


"Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka," ujar Daryono.


Lebih lanjut, Daryono menjelaskan, gempa Cianjur dipicu oleh pergerakan sesar Cimandiri. Dalam sejarahnya, daerah-daerah di sekitar sesar Cimandiri kerap diguncang gempa, termasuk yang berkekuatan besar.


Beberapa gempa yang dampaknya sangat merusak misalnya terjadi pada tahun 1844, 1879, 1910, dan 1912.


Kemudian, sejak penggunaan seismograf, tercatat pada tahun 1969 terjadi gempa bermagnitudo 5,4 di kawasan tersebut yang menimbulkan banyak korban dan kerusakan. Lalu, pada 1982 terjadi gempa bermagnitudo 5,5 dengan 7 korban luka dan banyak rumah rusak.


Kemudian, pada Juli tahun 2000 terjadi gempa bermagnitudo 5,4 dan 5,1 yang mengakibatkan lebih dari 1.900 rumah rusak. Setelahnya, sempat terjadi beberapa kali gempa besar hingga yang terbaru pada 21 November 2022 yang dampaknya juga sangat merusak.


"Rata-rata gempa yang terjadi di zona ini tidak ada yang melebihi 6,0, semuanya bermagnitudo 5 koma," terang Daryono.


Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Gempa itu dirasakan di sejumlah provinsi di Jawa Barat, Banten, juga DKI Jakarta.


Menurut catatan BMKG, hingga Selasa (22/11/2022) pukul 07.30 WIB, telah terjadi 122 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil magnitudo 1,5.


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hingga Senin malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 162 korban meninggal dunia akibat gempa. Mayoritas merupakan anak-anak.Selain itu, 2.345 unit rumah dilaporkan rusak dengan skala kerusakan 60-100.***



BMKG : gempa susulan di Cianjur hingga Rabu pagi terjadi 161 kali

foto by ANTARA SULTRA 


Jakarta (ANTARA) Menyebutkan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga pukul 07.00 WIB terjadi 161 kali gempa susulan dari gempa utama M5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.


"Jumlah gempa susulan hingga 23 November 2022 pukul 07.00 WIB sebanyak 161 gempa susulan," papar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.


Ia menambahkan, tidak ada gempa susulan sejak pukul 05.24 WIB. Magnitudo gempa susulan terbesar tercatat berkekuatan M4,2 dan terkecil M1,2.


"Frekuensi gempa susulan per periode enam jam semakin jarang terjadi. Semoga segera aman kembali," ujarnya.


Ia mengatakan, berdasarkan analisis mekanisme sumbernya, gempa di Cianjur, Jawa Barat memiliki patahan geser ke kiri.


"Ini mirip dengan karakteristik sesar Cimandiri, sehingga ini diduga sesar atau patahan Cimandiri, dan itu benar karena memang ini berada di zona sistem sesar tersebut," papar Daryono.


Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (22/11) sore mencatat sebanyak 268 korban meninggal akibat gempa. Dari 268 korban tersebut, sudah teridentifikasi identitasnya sebanyak 122 jenazah.


Kemudian BNPB juga mencatat, terdapat 151 korban hilang, dan masih dalam pencarian. Untuk korban luka-luka sebanyak 1.083 orang, jumlah pengungsi 58.362 orang.


Sementara kerugian material rumah rusak berat sejumlah 6.570 unit, rumah rusak sedang sejumlah 2.071 unit, rumah rusak ringan 12.641 unit. Data itu masih berkembang seiring dengan terus dilaksanakannya pendataan.***

Gempa Susulan Masih Terus Terjadi Hingga Malam Ini di Cianjur,Waspada!!!!

Warga melintas di depan rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). [Antara/Raisan Al Farisi/pras].


Dikutif Dari Suara.com - Gempa susulan masih kerap terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (22/11/2022) malam.

Gempa terasa hingga Kampung Longkewang Desa Gasol, Kecamatan Sugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Salah seorang warga, Ahmad Gozali mengatakan usai gempa besar berskala 5,6 magnitudo kemarin, gempa susulan masih sering terjadi.

"Barusan gempa. Tadi juga sebelum magrib juga sempat gempa," kata Ahmad, kepada Suara.com, di lokasi.

Ahmad menyebut, sejak gempa besar kemarin, sudah tak terhitung gempa susulan.

"Kalau yang kecil-kecil (gempa) kayak barusan mah sudah gak kehitung jari, sering," ujarnya.

Hingga saat ini, Ahamd bersama warga lainnya tinggal di tenda pengungsian. Rumahnya rata dengan tanah akibat guncangan gempa yang terjadi Senin kemarin.

Sebagai infirmasi, gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Cianjur pada Senin (21/11). Gempa yang terasa hingga Jakarta ini terjadi sekitar pukul 13:21 WIB.

Berdasarkan analisis BMKG, gempa bumi ini terletak pada koordinat 6,84° LS ; 107,05° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 10 Kilometer arah Barat Laut, Cianjur, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer. Meski demikian, BMKG memastikan, gempa bumi tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami.

BNPB Sebut Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah Menjadi 268 Orang.

 

Korban meninggal dunia gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, mencapai 268 orang, per Selasa (22/11). (CNN Indonesia /Andry Novelino)



Jakarta, CNN Indonesia Menyebutkan Korban meninggal dunia gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bertambah menjadi 268 orang per pukul 17.00 WIB, Selasa (22/11). Dari jumlah itu, 122 orang telah teridentifikasi.

"Korban meninggal dunia sekarang ada 268 orang. Dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur.

Suharyanto juga mengungkapkan sebanyak 1.083 orang luka-luka. Jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang jiwa.


Sebelumnya, berdasarkan data BPBD Cianjur yang diunggah akun Instagram Pemerintah Kabupaten Cianjur, korban meninggal dunia 252 orang, dan 31 orang masih dalam pencarian.


Data itu diunggah di akun Instagram @pemkabcjr dan @diskominfocianjur pada Selasa (22/11). Kabag Humas Pemkab Cianjur Iyus Yusuf membenarkan hal tersebut.


"Iya benar," kata Iyus kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/11).


Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur kemarin siang. Setidaknya 10 kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warungkondang.


Kemudian Kecamatan Cilaku, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cibeber, Kecataman Sukaluyu, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Pacet.


Sebanyak 2.834 rumah warga dilaporkan rusak. Lalu 5 fasilitas kesehatan, 5 tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan rusak, hingga 2 jembatan terkena dampak.***

INFO FAKTA

'Monster Gempa' Ditemukan di Cianjur, inilah Desa- Desa yang Dipindahkan

Foto: Infografis/Sesar“hantu bawah tanah” mengancam Jawa barat/Aristya Rahadian JAKARTA, CNBC Indonesia menyebutkan Badan Meteorologi, Klima...

Postingan Populer