Tampilkan postingan dengan label tutorial tech. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tutorial tech. Tampilkan semua postingan

MASYARAKAT WAJIB TAU!!! Hati-hati Jika Dapat Pesan Whatsapp Ini...

 

Ilustrasi logo whatsapp 

          Jakarta, Dikutif dari CNBC Indonesia - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Mabes Polri mengingatkan ada modus baru pembajakan akun WhatsApp. Caranya dengan mengirimkan pesan mengaku dari pihak platform pesan instan tersebut. 


"Para penipu tak pernah kehabisan cara menjerat korbannya, termasuk melalui pesan penipuan yang dikirim dengan SMS. Salah satu bentuk penipuan SMS yaitu mengatasnamakan aplikasi pesan populer, WhatsApp," jelas Siber Polri, beberapa waktu lalu.


Bareskrim menyebutkan pesan itu berisi pengguna memenangkan sesuatu. Mereka juga berhak mendapatkan hadiah sebanyak ratusan juta rupiah.


Pesan SMS itu juga mengungkapkan cara mendapatkan hadiah tersebut. Yakni pengguna WhatsApp diminta untuk menekan link yang ada di dalam pesan.


Pihak kepolisian memperkirakan link dalam pesan itu adalah jebakan phishing, yang merupakan metode untuk menipu bertujuan mencuri akun korbannya.


Polri mengingatkan bagi pengguna yang menerima pesan untuk tidak menekan link tersebut. Selain itu juga menegaskan pesan yang diterima bukanlah berasal dari WhatsApp.


"Sebagai tindakan pencegahan, jika kamu menerima pesan tersebut maka sebaiknya jangan meng-klik tautan yang dicantumkan. Mengingat pesan itu tidak dikirimkan langsung oleh pihak WhatsApp, ada kemungkinan tautan akan menjebak konsumen seperti kasus phising yang banyak terjadi," jelas pihak Polri.


Tips anti pembajakan Whatsapp


Tim siber polri juga memberikan beberapa tips untuk mencegah menjadi korban pembajakan akun WhatsApp:


Keluar dari semua perangkat yang tidak kamu kenal dalam daftar WhatsApp Web. Ini akan menghentikan peretasan untuk membaca obrolan.


Jangan tinggalkan ponsel kamu tanpa pengawasan.


Kunci semua aplikasi untuk mencegah orang tak dikenal mengakses aplikasi kamu.


Jangan sambungkan ponsel kamu ke koneksi WiFi yang tidak dikenal.


Jika WhatsApp kamu diretas, nonaktifkan akun kamu dengan mengirim email ke support@whatsapp.com. Akun kamu akan otomatis terhapus jika tidak diakses selama 30 hari.


Aktifkan verifikasi 2 langkah di bawah pengaturan akun WhatsApp. 

Ini akan menambahkan lapisan keamanan ekstra pada aplikasi whatsapp. ***


SUDAH COBA? Fitur Anti Screenshoot WhatsApp Siap diGunakan

Ilustrasi whatsapp


 Jakarta - DiKutif Dari DETIKINET. COM

WhatsApp kembali merilis fitur baru. Sekarang pengguna bisa merasa lebih nyaman dan aman, karena aplikasi chat tersebut menyisipkan kemampuan anti screenshot.


Sekitar empat bulan lalu, aplikasi besutan Meta ini, meluncurkan fitur anyar bernama View Once. Kegunaannya sendiri untuk membatasi orang lain, ketika akan melihat foto atau video yang dikirimkan pengguna lainnya secara berkala, dan berupaya menyimpannya di gallery ponsel.


Namun sayangnya, kemahirannya sendiri masih memiliki kelemahan. Saat itu, ketika pengguna memberdayakan keahlian dari View Once, si penerima pesan masih bisa mengabadikannya dengan cara di screenshot, sehingga seakan percuma bila fitur ini digunakan.


Oleh sebab itu, WhatsApp pun melakukan pembaruan, dengan menyelipkan anti screenshot di dalam fitur tersebut. Hanya saja, tidak semua pengguna bisa langsung merasakan keterampilan baru ini, mengingat mereka masih merilisnya secara bertahap ke beberapa pengguna.


Bagi anda yang belum mengetahui cara kerja fitur ini, nanti saat pengguna membuka foto atau video dari View Once dan berupaya melakukan screenshot, secara otomatis layar akan memberikan notifikasi. Untuk pesannya sendiri memberitahukan informasi kepada orang-orang, bahwa aktivitas screenshot tidak bisa dilakukan.


Nah, lantas bagaimana sih cara menggunakan fitur View Once ini? Yuk simak penjelasan singkatnya berikut:


Cara Pakai Fitur View Once WhatsApp


⭐Buka aplikasi WhatsApp di Android atau iOS.


⭐Pilih chat yang ingin dikirim foto atau video.


⭐Tap ikon kamera di kolom chat.


⭐Pilih foto atau video yang ingin dikirim.


⭐Setelah itu, tap ikon View Once yang berupa lingkaran angka 1.


⭐Kirim foto atau video yang sudah dipilih seperti biasa.


Sebagai tambahan informasi, di mana media yang telah dikirim dengan fitur View Once, tidak akan tersimpan di Gallery atau Photos ponsel penerima. Kemudian, mereka hanya bisa melihat foto atau video tersebut sekali saja.


Berikut ketentuan lengkap fitur View Once WhatsApp.


⭐Foto atau video yang dikirim atau diterima, tidak bisa diteruskan, disimpan, ditandai, atau dibagikan.


⭐Pengguna hanya bisa melihat penerima telah membuka atau video, jika mereka mengaktifkan read receipts.


⭐Jika foto atau video tidak dibuka dalam waktu 14 hari setelah dikirim, media akan kadaluwarsa di chat.***


Ini Cara Supaya Orang Tak Bisa Kirim WhatsApp Tanpa Blokir

Ilustrasi : whatsapp



                      Jakarta, di kutif dari CNBC Indonesia - Hampir semua orang pemilik smartphone menggunakan WhatsApp untuk berkirim pesan.

 Namun, adakalanya kita tidak ingin menerima pesan dari salah satu kontak tetapi juga tak ingin memblokir. 

 Pengguna WhatsApp tidak perlu repot-repot memblokir seseorang jika pengguna tidak ingin menerima pesan tertentu dari seseorang.

 Pasalnya, terdapat salah satu fitur arsip yang dapat diandalkan untuk mengatasi hal itu. Cara kerja fitur arsip yakni dapat membuat chat kontak dalam keadaan diarsipkan atau mute.

 Fitur ini merupakan salah satu cara agar orang tidak bisa kirim WA tanpa harus diblokir. Setelah fitur diaktifkan,chat dari kontak tertentu dapat dibisukan meski ada pesan baru yang masuk. Semua pesan tetap akan dalam keadaan diarsipkan dan tersimpan secara permanen.

 Selain itu, pengguna juga tidak akan mendapatkan notifikasi atau pemberitahuan saat ada chat baru yang dikirimkan. 

Notifikasi baru akan muncul saat nama pengguna di-mention dan pesan dibalas. "Arsip di WhatsApp memungkinkan mengatur pesan pribadi dan memprioritaskan chat penting.

 Arsip Chat akan tetap diarsipkan dan mute namun Anda tetap bisa mengubahnya kembali," tulis WhatsApp dalam akun Twitternya. 

 WhatsApp mengembangkan kemampuan fitur arsip dari yang sudah hadir sebelumnya. Yakni utas chat individu serta grup yang diarsipkan akan masuk ke akun pengguna. 

 Pihak WhatsApp mengatakan fitur arsip saat ini memiliki lebih banyak kontrol atas kontak masuk. Jika Anda ingin menggunakan fitur ini, lebih dulu masuk ke menu Chat lalu akses opsi Keep Chat Archived.***

Batas Durasi Penggunaan Ponsel yang Aman Bagi Kesehatan, Berani Baca?

 

       JAKARTA, KOMPAS.com Menyebutkan bahwa Ponsel kini sudah menjadi  barang  yang melekat di keseharian kita.


Sekretaris Jenderal Asosiasi Internet of Things Indonesia Digital Society, Fita Maulani menyebutkan, Riset International Data Corporation (IDC) di 2018 menunjukan 80 persen pengguna ponsel pintar bahkan mengecek layar ponsel dalam waktu lima menit setelah bangun.


Sementara data olahan Asosiasi Pengguna Jasa dan Internet Indonesia (APJII) selama 2012-2018 juga menunjukkan, pengguna internet Indonesia terus bertambah.


Kenaikan tertinggi terjadi pada 2014 ketika layanan 4G masuk ke Indonesia. Angkanya mencapai 50,6 persen. Setelahnya, kenaikan mencapai rata-rata 8-10 persen per tahun.


Hingga data terakhir menunjukkan, 143,26 juta (54,7 persen) dari total populasi Indonesia (262 juta) menggunakan internet.

50,8 persen masyarakat mengakses internet menggunakan smartphone atau tablet.


Di kalangan milenial usia 20-35 tahun, 94,4 persennya telah terkoneksi internet. Sebanyak 98,2 persennya menggunakan ponsel pintar rata-rata 7 jam sehari. Bahkan 79 persennya langsung memeriksa ponsel pintar 1 menit setelah bangun tidur.


"Perkembangan teknologi artinya banyak kemudahan, namun di saat yang sama screentime lebih lama dan berisiko terhadap kesehatan," kata Fita dalam sebuah acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).


Salah satu risikonya adalah kerusakan syaraf tepi atau neuropati. Syaraf tepi adalah penghubung organ tubuh dengan syaraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh organ tubuh.


Ada pula risiko lainnya, seperti kerusakan mata, gangguan psikologis, dan lainnya.

Lalu, adakah batas penggunaan ponsel sendiri agar tidak berlebihan dan mengganggu kesehatan?


Fita menyebutkan, tak ada hitungan pasti mengenai anjuran batas penggunaan ponsel.


Namun, ada sebuah studi yang mengatakan bahwa anak di bawah udia 14 tahun sebaiknya tidak menggunakan ponsel lebih dari dua jam. Meski begitu, studi itu juga tak lepas dari perdebatan di bidang terkait.


Kalau bisa tidak lebih dari dua jam karena pengaruh dengan kemampuan interaksi dan motoriknya," ucap Fita.


Sementara untuk usia dewasa cenderung lebih fleksibel. Hanya saja, orang dewasa diharapkan lebih tahu diri dan mampu mengontrol pemakaian ponselnya sendiri.


Ia membandingkan, penggunaan enam jam secara penuh atau terus menerus, misalnya, akan lebih terasa dampaknya dibandingkan dengan penggunaan delapan jam tapi secara wajar.


Selain itu, usahakan tidak menggunakan ponsel pada kondisi pencahayaan minim. Pastikan pencahayaan cukup atau gunakan mode malam.

Ini dilakukan agar mata tidak cepat lelah karena penggunaan ponsel dalam waktu yang cukup lama.


"Karena saya juga pernah alami, kedutan atau mata berair (saat lama menatap layar). Itu sebetulnya tubuh kita sudah kasih peringatan. Kalau bisa berhenti dulu dan jalan-jalan dulu," ujarnya.


"Perkembangan teknologi artinya banyak kemudahan, namun di saat yang sama screentime lebih lama dan berisiko terhadap kesehatan," kata Fita dalam sebuah acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).


Salah satu risikonya adalah kerusakan syaraf tepi atau neuropati. Syaraf tepi adalah penghubung organ tubuh dengan syaraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh organ tubuh.


Ada pula risiko lainnya, seperti kerusakan mata, gangguan psikologis, dan lainnya.


Lalu, adakah batas penggunaan ponsel sendiri agar tidak berlebihan dan mengganggu kesehatan?


Fita menyebutkan, tak ada hitungan pasti mengenai anjuran batas penggunaan ponsel.


Namun, ada sebuah studi yang mengatakan bahwa anak di bawah udia 14 tahun sebaiknya tidak menggunakan ponsel lebih dari dua jam. Meski begitu, studi itu juga tak lepas dari perdebatan di bidang terkait.


"Kalau bisa tidak lebih dari dua jam karena pengaruh dengan kemampuan interaksi dan motoriknya," ucap Fita.


Sementara untuk usia dewasa cenderung lebih fleksibel. Hanya saja, orang dewasa diharapkan lebih tahu diri dan mampu mengontrol pemakaian ponselnya sendiri.


Ia membandingkan, penggunaan enam jam secara penuh atau terus menerus, misalnya, akan lebih terasa dampaknya dibandingkan dengan penggunaan delapan jam tapi secara wajar.

Selain itu, usahakan tidak menggunakan ponsel pada kondisi pencahayaan minim. Pastikan pencahayaan cukup atau gunakan mode malam.

Ini dilakukan agar mata tidak cepat lelah karena penggunaan ponsel dalam waktu yang cukup lama.

"Karena saya juga pernah alami, kedutan atau mata berair (saat lama menatap layar). Itu sebetulnya tubuh kita sudah kasih peringatan. Kalau bisa berhenti dulu dan jalan-jalan dulu," ujarnya.

Saat ini, banyak pula orang yang berjalan sambil mengoperasikan ponselnya.

Hal itu berbahaya serta membahayakan diri sendiri dan orang lain.

"Sering banget orang mau tabrakan karena dua-duanya pegang HP, salah eskalator naik atau jatuh tersandung," tuturnya.

Maka, bijaklah dalam menggunakan ponsel. Hal paling sederhana adalah dengan tidak mengoperasikan ponsel ketika sedang berjalan.

Cara ini secara tidak langsung ikut menurunkan durasi penggunaan ponsel.

"Jadi berapa lama maksimal atau minimalnya pada dasarnya belum ada studi khusus yang mempelajari itu, tapi dikurangi saja."

"Daripada empat jam terus menerus (menggunakan ponsel), lebih baik per satu jam istirahat," kata Fita.

WhatsApp Premium Berbayar Mulai Di Luncurkan,Lalu apa Bedanya dengan Whatsapp Biasa?

 

Ilustrasi tidak bisa update aplikasi WhatsApp di HP Android dan iOS.(businessinsider.com)

                 KOMPAS.com Menyebutkan WhatsApp maupun WhatsApp Business selama ini tersedia secara gratis. Sejumlah fiturnya juga dapat digunakan cuma-cuma tanpa biaya tambahan. Namun praktik ini tampaknya akan berubah bila bocoran terbaru soal aplikasi pesan instan itu terbukti.


Menurut situs yang seringkali membocorkan fitur WhatsApp, WABetaInfo, aplikasi WA Bisnis dilengkapi dengan fitur baru, namun berbayar. Fitur itu disebut WhatsApp Premium yang merupakan paket berlangganan untuk menunjang komunikasi bisnis pengguna melalui Whatsapp Business.


Berdasarkan temuan WABetaInfo, WhatsApp Premium sudah diluncurkan perusahaan ke pengguna Whatsapp Business versi beta baik untuk Android maupun iOS di beberapa negara.


Paket berlangganan ini tersedia sebagai opsi tambahan dari Whatsapp Business gratis. Namun biayanya kemungkinan berbeda di tiap negara. Lantas apa beda WhatsApp Business berbayar (WA Premium) dengan Whatsapp biasa?


Satu akun bisa dipasang di 10 perangkat

WhatsApp Premium dilengkapi dengan sejumlah fitur canggih seperti cara yang lebih baik untuk menjangkau pelanggan, hingga peningkatan ketika menautkan Whatsapp Bisnis ke perangkat baru.


Menurut gambar tangkapan layar (screenshot) yang dibagikan WABetaInfo, akun WA Bisnis yang berlangganan Whatsapp Premium bisa memiliki tautan pendek yang unik dan dapat disesuaikan.


Misalnya https://wa.me/mybusiness, atau tautan yang disesuaikan dengan nama toko agar lebih mudah diingat pelanggan.

Tautan kustom WhatsApp Premium (WABetaInfo

     Tautan itu nantinya bisa diubah setiap 90 hari (3 bulan) sekali. Namun ketika paket WhatsApp Premium kedaluwarsa, maka tautan itu juga tak berlaku lagi.


Fitur lainnya yang ditawarkan WhatsApp Premium yaitu kemampuan untuk menautkan akun WhatsApp Business hingga ke 10 perangkat. Dengan demikian, pengguna akan lebih mudah mengelola obrolan, utamanya ketika satu akun menerima banyak obrolan dari pelanggan.


Sejauh ini WhatsApp Premium versi beta tersedia gratis untuk pengguna WA Bisnis tertentu. Untuk memastikannya, pengguna bisa membuka pengaturan (Settings) WhatsApp.


Bila pengguna menemukan opsi WhatsApp Premium, maka ia memenuhi syarat untuk menggunakan paket tersebut, begitu pula sebaliknya.


Karena merupakan paket opsional, berlangganan WhatsApp Premium tidak akan mengubah pengalaman penggunaan Whatsapp Bisnis. Selain itu, paket ini juga dapat dihentikan kapanpun melalui Play Store atau App Store.


Sayangnya belum diketahui kapan paket WhatsApp Premium akan tersedia dalam versi stabil.***



Cara Buat WA Terlihat Offline Padahal Online

 


Jakarta, CNBC Indonesia -Menuliskan bahwa Privasi menjadi suatu hal yang penting untuk dimiliki setiap orang. Sehingga, sudah menjadi hak setiap orang untuk tertutup dalam menunjukkan kehidupannya atau sekadar tertutup dalam suatu interaksi demi mencari ketenangan semata.

Namun, aplikasi chat seperti WhatsApp bisa mengganggu ketenangan tersebut lantaran seseorang bisa mengetahui apakah Anda sedang online atau offline. Dalam mode default, WhatsApp memungkinkan orang lain untuk melihat apakah anda sedang online atau tidak.

Untuk bisa menggunakan WhatsApp namun tetap ingin tenang, WhatsApp menyediakan cara agar bisa terlihat offline meskipun Anda sebenarnya tetap online. Dikutip dari laman AppTuts, Senin (16/5/2022), berikut ini tahapan caranya;


Ubah Opsi 'Last Seen'

'Last Seen' adalah salah satu fitur yang memberi tahu semua kontak kapan terakhir kali kamu menggunakan WhatsApp atau bahkan jika sedang online. Jika ingin tampil offline di WhatsApp, 'Last Seen' adalah opsi paling penting untuk dimatikan.

Untuk mematikannya, cukup sentuh ikon tiga titik vertikal di sudut kanan atas, pilih setting atau setelan lalu pilih akun dan tap privasi.

Kemudian di bagian who can see my personal info, sentuh 'Last Seen' dan terakhir, pilih Nobody (Tidak Ada) untuk mengaplikasikannya ke semua orang, baik yang kontak yang sudah kita simpan atau nomor tidak dikenal.


Matikan Centang Biru

Centang biru menjadi tanda bahwa kamu sudah membaca pesan WhatsApp dari seseorang. Jika tak ingin diketahui, kamu bisa mematikannya. Berikut caranya:

* Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas WhatsApp
* Pilih Setting
* Pilih Akun, lalu klik Privasi
* Geser toggle opsi pada pilihan Laporan Dibaca atau Read Receipts
* Centang biru pun langsung dinonaktifkan.


Sembunyikan Status

Terakhir, hal yang dapat kamu lakukan untuk mencoba tampil offline di WhatsApp dengan sembunyikan Status. Status ini juga bisa diatur siapa saja yang bisa melihatnya. Klik titik tiga di bagian kanan atas, klik tab "Privasi", dan cari opsi "Status".

Selanjutnya, kamu akan melihat jendela di mana dapat memilih kepada siapa status dibagikan. "Kontak saya" akan menunjukkannya kepada semua orang, "Kontak saya kecuali ..." akan menampilkannya ke semua kontak kecuali yang dipilih, dan "Hanya bagikan dengan" akan memungkinkan pengguna memilih orang yang ingin melihat status yang dibuat.***.

klik foto untuk info detail produk




INFO FAKTA

'Monster Gempa' Ditemukan di Cianjur, inilah Desa- Desa yang Dipindahkan

Foto: Infografis/Sesar“hantu bawah tanah” mengancam Jawa barat/Aristya Rahadian JAKARTA, CNBC Indonesia menyebutkan Badan Meteorologi, Klima...

Postingan Populer