'Monster Gempa' Ditemukan di Cianjur, inilah Desa- Desa yang Dipindahkan

Foto: Infografis/Sesar“hantu bawah tanah” mengancam Jawa barat/Aristya Rahadian



JAKARTA, CNBC Indonesia menyebutkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendorong pemerintah daerah Cianjur untuk segera merelokasi permukiman warga di sepanjang zona sesar atau sesar Cugenang. 

Area patahan sekitar 9 kilometer persegi telah dinyatakan sebagai zona yang mengancam jiwa karena risiko gempa bumi. "Gempa Cianjur 5,6 Magnitudo pada 21 November 2022 disebabkan oleh sesar atau sesar Cugenang yang baru teridentifikasi dalam penyelidikan BMKG," kata Dwikorita , Kamis (12/8). ) dalam konferensi pers di Jakarta. Dwikoritamengatakan sesar tersebut dinamakan sesar Cugenang karena berada di daerah Cugenang. Ia sebelumnya mengatakan, gempa Cianjur diduga akibat aktivitas di sesar Cimandiri karena pusat gempa berada di dekat sesar. Namun, analisis mekanisme fokus dan distribusi gempa susulan, citra satelit dan udara Setelah analisis foto dan catatan lapangan rinci tentang pola distribusi dan fitur retakan permukaan (celah/celah di permukaan tanah) oleh BMKG, distribusi tanah longsor  , linearitas morfologi, dan pola distribusi kerusakan bangunan menunjukkan bahwa Cianjurgempa baru. Disimpulkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh sesar Cugenang. Catatan Dwykorita menyebutkan bahwa sesar Cugenang membentang sekitar 9 kilometer dan setidaknya melintasi 9 desa. Dari sembilan desa yang dilintasi sesar Cugenang , delapan di antaranya milik Kecamatan Cugenang miliknya. 
Kedelapan desa tersebut meliputi desa Ciherang, desa Ciputri, desa Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarapad, Cibulakan dan Benjot. Desa terakhir, Nagrak, terletak di Kabupaten Cianjur. “Karena Sesar Kugenan merupakan sesar aktif, rentan terjadi rekurensi, deformasi, goncangan, kerusakan tanah dan struktur. Kuota di permukiman perlu dikosongkan,” imbuhnya untuk mendukung proses pemugaran dan rekonstruksi berbagai bangunan yang terkena dampak gempa pada November lalu, dengan tujuan membersihkan rumah warga dan fasilitas lainnya. Ini karena bukan membangun kembali fasilitas umum. fasilitas dan fasilitas sosial di sepanjang jalur bencana.Namun demikian, lanjut Dwikorita , bukan berarti kawasan tersebut tidak dapat dimanfaatkan.

Oleh karena itu, kawasan di sepanjang jalur patahan Cugenang dapat terus dikembangkan dengan konsep ruang terbuka tanpa pembangunan permanen untuk kepentingan pertanian, cagar alam, daerah aliran sungai, atau tempat wisata. “Poin pentingnya, kawasan transit Sesar Cugenang dilarang untuk perumahan atau bangunan permanen lainnya,” pungkasnya. Sementara asisten ahli geofisika adalah Dr. Suko Preitno, Direktur Pusat Gempa dan Tsunami . Daryono, M.Si, Plt. Direktur Pusat Teknik Seismologi, Geopotensial dan Time Series Dr. Muzli, M.Sc dan Plt. Direktur Puslitbang, Dr. Supriyanto Rohadi, M.Si, Koordinator BMKG Jawa Barat , Teguh Rahayu, M.Si, beserta seluruh anggota Tim Survei Sesar Cugenang. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO FAKTA

'Monster Gempa' Ditemukan di Cianjur, inilah Desa- Desa yang Dipindahkan

Foto: Infografis/Sesar“hantu bawah tanah” mengancam Jawa barat/Aristya Rahadian JAKARTA, CNBC Indonesia menyebutkan Badan Meteorologi, Klima...

Postingan Populer