Mencekam, Warga Bercerita Tentang Detik-detik Gempa Bumi di Cianjur

Para korban gempa Cianjur. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar


          Cianjur DetikJabar Menyebutkan  Sebanyak 56 orang meninggal dunia dan 700 orang luka-luka akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang.  


Kepanikan terjadi saat gempa yang berpusat di kawasan Kecamatan Cugenang itu terjadi. Warga kocar-kacir menyelamatkan diri dan beberapa berusaha menyelamatkan anggota keluarganya yang tertimpa.


Bahrudin, warga Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang, menuturkan saat kejadian dirinya tengah berasa di dalam rumah. Tiba-tiba gempa mengguncang membuat dirinya yang dalam posisi tertidur langsung terjaga.


Dia yang mengingat anaknya sedang bermain di teras rumah pun bergegas lari untuk menyelamatkan anaknya. Namun ternyata sang anak tertimpa atap rumah yang ambruk akibat guncangan gempa.


"Saya langsung ke luar rumah berusaha menyelamatkan anak saya. Ternyata anak saya sudah tertimpa. Setelah 5 menit tertimpa, anak saya berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.


Bahrudin menjelaskan pasca kejadian, warga panik melihat kondisi rumah yang sudah hancur dengan banyak korban tertimpa. Bahkan ada salah seorang warga di kampungnya juga yang meninggal.


"Ada yang sibuk menyelamatkan diri, ada yang evakuasi korban luka, dan ada juga yang evakuasi korban meninggal, karena di kampung saya ada satu orang yang yang meninggal," ucap dia.


Kepanikan serupa dirasakan Rosita, warga Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang. Ibu empat anak yang sedang berada di sawah ini berbegas kembali ke rumah untuk mengecek kondisi anak-anaknya.


Dia khawatir anaknya tertimbun bangunan rumah yang ambruk. Terlebih dia juga sempat mendengar suara seperti ledakan dari salah satu rumah pasca gempa.


"Tadi sempat ada suara seperti rumah meledak. Saya langsung ke rumah untuk memastikan anak saya selamat. Alhamdulilah anak saya selamat, tapi mengalami luka ringan," kata dia.


"Saya langsung cari kendaraan untuk bawa anak saya ke rumah sakit, khawatir ada luka dalam juga," tambahnya.***





Alasan Gempa M 5,6 di Cianjur Sangat Merusak, Simak Penjelasan BMKG!!!

 

Foto : Kompas.com Kerusakan akibat gempa bumi Cianjur 21'11'2022

      Dikutif Dari KOMPAS.com Jakarta - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, skala gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) siang sebenarnya tidak terlalu besar.


Namun, gempa bermagnitudo 5,6 itu menimbulkan kerusakan signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.


"Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal. Jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat," kata Daryono dalam tayangan Kompas TV, Selasa (22/11/2022).


Selain itu, kata Daryono, struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa. Banyak sekali rumah yang dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa karena menggunakan besi tulangan atau semen standar.


Lokasi permukiman penduduk yang berada di daerah tanah lunak juga menyebabkan resonansi gelombang gempa yang akhirnya mengamplifikasi atau memperbesar dampak getaran gempa.


Belum lagi, di daerah perbukitan atau lereng, rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan parah lantaran topografi wilayah tersebut tidak stabil.


"Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka," ujar Daryono.


Lebih lanjut, Daryono menjelaskan, gempa Cianjur dipicu oleh pergerakan sesar Cimandiri. Dalam sejarahnya, daerah-daerah di sekitar sesar Cimandiri kerap diguncang gempa, termasuk yang berkekuatan besar.


Beberapa gempa yang dampaknya sangat merusak misalnya terjadi pada tahun 1844, 1879, 1910, dan 1912.


Kemudian, sejak penggunaan seismograf, tercatat pada tahun 1969 terjadi gempa bermagnitudo 5,4 di kawasan tersebut yang menimbulkan banyak korban dan kerusakan. Lalu, pada 1982 terjadi gempa bermagnitudo 5,5 dengan 7 korban luka dan banyak rumah rusak.


Kemudian, pada Juli tahun 2000 terjadi gempa bermagnitudo 5,4 dan 5,1 yang mengakibatkan lebih dari 1.900 rumah rusak. Setelahnya, sempat terjadi beberapa kali gempa besar hingga yang terbaru pada 21 November 2022 yang dampaknya juga sangat merusak.


"Rata-rata gempa yang terjadi di zona ini tidak ada yang melebihi 6,0, semuanya bermagnitudo 5 koma," terang Daryono.


Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Gempa itu dirasakan di sejumlah provinsi di Jawa Barat, Banten, juga DKI Jakarta.


Menurut catatan BMKG, hingga Selasa (22/11/2022) pukul 07.30 WIB, telah terjadi 122 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil magnitudo 1,5.


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hingga Senin malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 162 korban meninggal dunia akibat gempa. Mayoritas merupakan anak-anak.Selain itu, 2.345 unit rumah dilaporkan rusak dengan skala kerusakan 60-100.***



BMKG : gempa susulan di Cianjur hingga Rabu pagi terjadi 161 kali

foto by ANTARA SULTRA 


Jakarta (ANTARA) Menyebutkan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga pukul 07.00 WIB terjadi 161 kali gempa susulan dari gempa utama M5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.


"Jumlah gempa susulan hingga 23 November 2022 pukul 07.00 WIB sebanyak 161 gempa susulan," papar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.


Ia menambahkan, tidak ada gempa susulan sejak pukul 05.24 WIB. Magnitudo gempa susulan terbesar tercatat berkekuatan M4,2 dan terkecil M1,2.


"Frekuensi gempa susulan per periode enam jam semakin jarang terjadi. Semoga segera aman kembali," ujarnya.


Ia mengatakan, berdasarkan analisis mekanisme sumbernya, gempa di Cianjur, Jawa Barat memiliki patahan geser ke kiri.


"Ini mirip dengan karakteristik sesar Cimandiri, sehingga ini diduga sesar atau patahan Cimandiri, dan itu benar karena memang ini berada di zona sistem sesar tersebut," papar Daryono.


Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (22/11) sore mencatat sebanyak 268 korban meninggal akibat gempa. Dari 268 korban tersebut, sudah teridentifikasi identitasnya sebanyak 122 jenazah.


Kemudian BNPB juga mencatat, terdapat 151 korban hilang, dan masih dalam pencarian. Untuk korban luka-luka sebanyak 1.083 orang, jumlah pengungsi 58.362 orang.


Sementara kerugian material rumah rusak berat sejumlah 6.570 unit, rumah rusak sedang sejumlah 2.071 unit, rumah rusak ringan 12.641 unit. Data itu masih berkembang seiring dengan terus dilaksanakannya pendataan.***

Gempa Susulan Masih Terus Terjadi Hingga Malam Ini di Cianjur,Waspada!!!!

Warga melintas di depan rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). [Antara/Raisan Al Farisi/pras].


Dikutif Dari Suara.com - Gempa susulan masih kerap terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (22/11/2022) malam.

Gempa terasa hingga Kampung Longkewang Desa Gasol, Kecamatan Sugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Salah seorang warga, Ahmad Gozali mengatakan usai gempa besar berskala 5,6 magnitudo kemarin, gempa susulan masih sering terjadi.

"Barusan gempa. Tadi juga sebelum magrib juga sempat gempa," kata Ahmad, kepada Suara.com, di lokasi.

Ahmad menyebut, sejak gempa besar kemarin, sudah tak terhitung gempa susulan.

"Kalau yang kecil-kecil (gempa) kayak barusan mah sudah gak kehitung jari, sering," ujarnya.

Hingga saat ini, Ahamd bersama warga lainnya tinggal di tenda pengungsian. Rumahnya rata dengan tanah akibat guncangan gempa yang terjadi Senin kemarin.

Sebagai infirmasi, gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Cianjur pada Senin (21/11). Gempa yang terasa hingga Jakarta ini terjadi sekitar pukul 13:21 WIB.

Berdasarkan analisis BMKG, gempa bumi ini terletak pada koordinat 6,84° LS ; 107,05° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 10 Kilometer arah Barat Laut, Cianjur, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer. Meski demikian, BMKG memastikan, gempa bumi tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami.

BNPB Sebut Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah Menjadi 268 Orang.

 

Korban meninggal dunia gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, mencapai 268 orang, per Selasa (22/11). (CNN Indonesia /Andry Novelino)



Jakarta, CNN Indonesia Menyebutkan Korban meninggal dunia gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bertambah menjadi 268 orang per pukul 17.00 WIB, Selasa (22/11). Dari jumlah itu, 122 orang telah teridentifikasi.

"Korban meninggal dunia sekarang ada 268 orang. Dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur.

Suharyanto juga mengungkapkan sebanyak 1.083 orang luka-luka. Jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang jiwa.


Sebelumnya, berdasarkan data BPBD Cianjur yang diunggah akun Instagram Pemerintah Kabupaten Cianjur, korban meninggal dunia 252 orang, dan 31 orang masih dalam pencarian.


Data itu diunggah di akun Instagram @pemkabcjr dan @diskominfocianjur pada Selasa (22/11). Kabag Humas Pemkab Cianjur Iyus Yusuf membenarkan hal tersebut.


"Iya benar," kata Iyus kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/11).


Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur kemarin siang. Setidaknya 10 kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warungkondang.


Kemudian Kecamatan Cilaku, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cibeber, Kecataman Sukaluyu, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Pacet.


Sebanyak 2.834 rumah warga dilaporkan rusak. Lalu 5 fasilitas kesehatan, 5 tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan rusak, hingga 2 jembatan terkena dampak.***

KTT G20 Usai, Jokowi Ajak Media Asing Blusukan di Pasar Bali

Presiden Jokowi dalam pembukaan KTT G20 di Bali (instagram @jokowi)



Liputan6.com, Jakarta Menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak sejumlah media massa internasional untuk mengunjungi ke pasar Badung, Bali. Kunjungan ini, pasca selesainya Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20, Bali.

Membuka pernyataannya, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada meda massa asing terkait peliputannya selama KTT G20. Dia terlihat mengenakan baju berwarna putih dengan pin kepresidenan di dada kiri.

"Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh media yang telah meliput acara G20," katanya kepada wartawan di Pasar Badung, Bali, Kamis (17/11/2022).

Jokowi mengatakan kalau dia sering melakukan kunjungan ke pasar seperti ini. Tujuannya untuk mengecek harga-harga barang di pasaran. Serta dampaknya terhadap inflasi.

"Perlu saya sampaikan bahwa pagi hari ini setelsh acara G20, saya ke pasar Badung, Bali untuk seperti biasanya saya ingin melihat harga-harga barang. Kemudian inflasi yang itu penting dalam hal kita membuat kebijakan dari keadaan-keadaan yang ada di pasar," paparnya.

"Dan itu kita lakukan baik saat saya berkunjung baik ke desa, atau ke kota di 514 kabupaten ekota, ke provinsi dan lain lain," tambah dia.


Mendengar Keluhan Warga

Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah media massa internasional untuk mengunjungi ke pasar Badung, Bali. (dok: Arief)


Kali ini, kepala negara juga menjelaskan sejumlah hal yang didapatkannya saat berkunjung ke pasar. Salah satunya mendengar keluhan masyarakat.

"Saya setiap datang ke pasar, saya berbicara langsung ke orang di pasar, saya mendengar langsung aspirasi masyarakat, dan untuk melihat bagaimana kondisinya. Apa yang jadi tantangan, apa yang jadi efek dari inflasi,"paparnya.

Berangkat dari kunjungannya ke pasar ini, disebut jadi alasan Jokowi memahami setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

"Jalan ke pasar seperti ini, membuat saya paham dan memahami sangat baik apa yang dihadapi masyarakat. Maka, dari situ saya bisa membuat kebijakan," pungkasnya.


Jokowi: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Olimpiadi 2036

Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi (kanan) memberi isyarat di samping Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan para pemimpin dunia lainnya pada acara penanaman mangrove di sela-sela pertemuan KTT G20 di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Indonesia, Rabu (16/11/2022). Para pemimpin dunia menanam mangrove bersama untuk menekankan peran penting menangani krisis iklim. (Mast Irham/Pool Photo via AP)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta olahraga terakbar di dunia Olimpiade 2036 mendatang.

Presiden Jokowi telah menyiapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade 2036 tersebut.

"Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan kesediaan dan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2036 di Ibu Kota Nusantara," ujar Presiden dalam keterangannya di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (16/11/2022).


Menyatukan dunia

Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani memberikan press briefing usai penutupan KTT G20 bersama awak media pada Rabu (16/11/2022). (Liputan6/Benedikta Miranti)


Presiden Jokowi mengatakan bahwa sebagai Ketua G20 tahun 2022, ia bersama para pemimpin G20 menekankan pentingnya olahraga. Selain untuk kesehatan, olahraga juga memiliki peran penting dalam mempersatukan dunia.

"Saya, sebagai Ketua G20 2022, bersama pemimpin G20 lainnya menekankan pentingnya peran olahraga untuk kesehatan dan dapat mempersatukan dunia, terutama pada saat ini," imbuhnya.

Lebih lanjut, Presiden memandang bahwa kesuksesan Olimpiade dan Paralimpiade berikutnya akan menegaskan pentingnya netralitas dalam ajang olahraga internasional.***


Malaysia & Singapura Tidak TerMasuk G20,ini Alasan nya!


Kenapa Malaysia dan Singapura Tidak Masuk G20?, Foto: Unsplash/f4nzkrys


Dikutif dari  Kumparan.com Menyebutkan bahwa
Setelah terpilihnya Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 pada Desember 2021 lalu, muncul beberapa pertanyaan, salah satunya: “Kenapa Malaysia dan Singapura tidak masuk G20?”
Padahal perekonomian kedua negara tetangga ini terkenal sangat baik. Singapura bahkan tergolong sebagai salah satu negara maju di Asia Tenggara, tetapi tidak masuk ke dalam daftar negara G20.

PENGERTIAN G20
Sebelum mengetahui alasan tidak masuknya Malaysia dan Singapura ke dalam negara G20, mari pahami terlebih dahulu apa itu G20.

G20 adalah singkatan dari Group of 20, yang merupakan forum internasional yang awalnya dibentuk untuk menanggapi krisis ekonomi global di akhir tahun 1990-an. Sesuai namanya, G20 beranggotakan 19 negara dan 1 organisasi regional, yaitu: UE (Uni Eropa).

Pertemuan pertama G20 diadakan pada 15 sampai 16 Desember 1999 di Berlin, Jerman. Setelah itu, pertemuan tersebut diadakan setiap tahun secara rutin.

Berikut ini adalah daftar negara G20 yang dilansir dari situs resmi G20:

Afrika Selatan

Amerika Serikat

Arab Saudi

Argentina

Australia

Brasil

India

Indonesia

Italia

Jepang

Jerman

Kanada

Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara (United Kingdom)

Korea Selatan

Meksiko

Prancis

Republik Rakyat Tiongkok

Rusia

Turki

Uni Eropa

Kenapa Malaysia dan Singapura Tidak Masuk G20?

Lantas, mengapa Malaysia dan Singapura tidak masuk ke dalam jajaran negara G20 di atas?

Melansir situs resmi G20, negara yang ada di dalam G20 menyumbang lebih dari 80% PDB (Produk Domestik Bruto), 75% perdagangan internasional, dan 60% populasi dunia. Dengan begitu, ada 3 faktor utama yang membuat suatu negara bisa bergabung sebagai G20, yaitu: nilai PDB, angka perdagangan internasional, dan populasi penduduknya.

Nilai PDB Malaysia hanya sekitar USD 356 miliar, sedangkan nilai PDB Singapura hanya sekitar USD 340 miliar. Selain itu, Singapura pada tahun 2021 hanya memiliki jumlah populasi penduduk sekitar 5,45 juta jiwa dan Malaysia memiliki jumlah populasi penduduk sekitar 33 juta jiwa.

Nah, kedua hal itulah yang menyebabkan Malaysia dan Singapura tidak masuk ke dalam jajaran negara G20. (BRP).***



INFO FAKTA

'Monster Gempa' Ditemukan di Cianjur, inilah Desa- Desa yang Dipindahkan

Foto: Infografis/Sesar“hantu bawah tanah” mengancam Jawa barat/Aristya Rahadian JAKARTA, CNBC Indonesia menyebutkan Badan Meteorologi, Klima...

Postingan Populer